Katanya pendekar sakti, dihajar sama kader Setia Hati Teratai saja babak belur dan ada yang tewas.
3 dari 6
korban bentrokan maut antar perguruan silat di Jombang
JOMBANG | Hingga Senin (14/11) sore tadi, 3 dari 6 korban bentrokan maut antar perguruan silat di Jombang masih menjalani perawatan intensif di RSUD Jombang. Ketiga korban
mengalami luka parah bahkan satu diantaranya masih kritis akibat
terkena sabetan senjata tajam dikepala, tangan, pinggang dan kakinya.
Mohamad
Khoiri (19), warga Desa Simbangdan Kecamatansarirejo-Lamongan ini masih
terbaring tak sadarkan diri di RSUD Jombang. Saat ini keluarga korban
kebingungan harus membayar biaya pengobatan di rumah sakit yang mencapai
jutaan rupiah. Kondisi anggota perguruan silat Kera Sakti ini masih
kritis sehingga pernafasannya harus di bantu dengan oksigen.
Mohamad
Khoiri menderita luka parah di bagian kepala, tangan, pinggang dan
kakinya akibat terkena sabetan senjata tajam dalam bentrok maut ratusan
anggota perguruan silat Kera Sakti dengan ratusan anggota perguruan
silat Setia Hati Terate di Jl. Raya Jombang-Lamongan, tepatnya di Desa
Klubuk Kecamatan Kabuh-Jombang Minggu siang.
Murti (49), ibu korban
hanya bisa menangis sedih meratapi kondisi anaknya yang masih belum
sadarkan diri. Murti sama sekali tak menyangka jika bergabungnya
putranya dalam perguruan silat Kera Sakti sejak 3 bulan lalu akan
berbuah petaka.
Sebagai keluarga miskin, Murti mengaku bingung
dan tak sanggup membayar biaya pengobatan putranya yang mencapai jutaan
rupiah. Untuk biaya awal saja, kini Murti harus membayar Rp 2 juta yang
uangnya masih belum ada, setelah itu, putranya masih harus menjalani
operasi dikepala yang biayanya mencapai puluhan juta rupiah.
Sambil
menangis, Murrti berharap perguruan silat SH Terate dan Kera Sakti mau
bertanggung jawab membantu biaya pengobatan putranya hingga sembuh.
Selain
Mohamad Khoiri, RSUD Jombang sore tadi juga masih merawat 2 anggota
Kera Sakti lainnya, yakni Deri Agung Prasetyo (15), warga Desa
Kedungrejo Kecamatan Modo-Lamongan dan Masturyano (15), warga Desa
Mantub Kecamatan Mantub-Lamongan.
Sama halnya dengan Mohamad Khoiri, kondisi kedua korban
ini juga sama parahnya akibat luka bacok dikepala dan kakinya. Selain
berharap perguruan silat SH Terate dan Kera Sakti mau membantu biaya
pengobatan putranya hingga sembuh, para orang tua korban ini juga berharap polisi segera mengusut tuntas kasus bnentrok antar 2 perguruan silat tersebut.
Bentrok
maut antar 2 perguruan silat di Jombang ini terjadi Minggu siang lalu.
Saat itu, ratusan anggota Kera Sakti sedang dalam perjalanan pulang dari
acara pengukuhan di Madiun.
Saat tiba di Jl. Raya Kecamatan
Kabuh, tiba-tiba iring-iringan truk yang ditumpangi ratusan anggota Kera
Sakti di hadang dan diserang oleh ratusan anggota SH Terate.
Diduga,
penghadangan dan penyerangan tersebut juga dilatarbelakangi oleh ulah
anggota Kera Sakti sendiri yang melempari gapura perguruan SH Terate dan
rumah warga saat melintas di Nganjuk.
Dalam bentrokan maut
tersebut, 6 anggota Kera Sakti mengalami luka parah dan dilarikan ke
RSUD Nganjuk sedangkan ratusan lainnya ditangkapi oleh polisi dan
diamankan di markas TNI Angkaran Udara Sat Radar 222 Jombang. Kasus
bentrokan maut tersebut, kini masih ditangani oleh Kepolisian Resort
Jombang.|tar
0 komentar:
Posting Komentar